Semoga dengan merenungkan hadits-hadits berikut ini -yang dibawakan oleh Bukhari dalam Adabul Mufrod-
kita bisa menjadi orang yang selalu membalas budi orang lain terutama
pada orang tua dan orang yang telah memberikan kita banyak ilmu dalam
masalah akhirat. Janganlah lupakan hal ini.
Siapa yang Memperoleh Kebaikan Orang Lain Hendaklah Membalasnya
Hadits Pertama
Dari Jabir bin Abdillah Al Ansahary, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Ł
َŁْ
ŲµُŁِŲ¹َ Ų„ِŁَŁْŁِ Ł
َŲ¹ْŲ±ْŁُŁٌ ŁَŁْŁُŲ¬ْŲ²ِŲ¦ْŁُ، ŁَŲ„ِŁْ ŁَŁ
ْ ŁُŲ¬ْŲ²ِŲ¦ْŁُ
ŁَŁْŁُŲ«ْŁِ Ų¹َŁَŁْŁِ؛ ŁَŲ„ِŁَّŁُ Ų„ِŲ°َŲ§ Ų£َŲ«ْŁَŁ Ų¹َŁَŁْŁِ ŁَŁَŲÆْ Ų“َŁَŲ±َŁُ،
ŁَŲ„ِŁْ ŁَŲŖَŁ
َŁُ ŁَŁَŲÆْ ŁَŁَŲ±َŁُ، ŁَŁ
َŁْ ŲŖَŲَŁَّŁ ŲØَŁ
َŲ§ ŁَŁ
ْ ŁُŲ¹ْŲ·َ،
ŁَŁَŲ£َŁَّŁ
َŲ§ ŁَŲØِŲ³َ Ų«َŁْŲØَŁْ Ų²ُŁْŲ±ٍ
“Siapa
yang memperoleh kebaikan dari orang lain, hendaknya dia membalasnya.
Jika tidak menemukan sesuatu untuk membalasnya, hendaklah dia memuji
orang tersebut, karena jika dia memujinya maka dia telah mensyukurinya.
Jika dia menyembunyikannya, berarti dia telah mengingkari kebaikannya.
Seorang yang berhias terhadap suatu (kebaikan) yang tidak dia kerjakan
atau miliki, seakan-akan ia memakai dua helai pakaian kepalsuan.”
(Shahih)
Takhrijut Targhib (2/55), Ash Shahihah (617): [Tirmidzi: 25-Kitab Al
Birr wash Shilah, 87-Bab Maa Jaa-a fii Man Tasyabba’a bimaa Lam
Yu’thihi].
Hadits Kedua
Dari Ibnu Umar, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Ł
Ł Ų§Ų³ŲŖŲ¹Ų§Ų° ŲØŲ§ŁŁŁ ŁŲ£Ų¹ŁŲ°ُŁŁُ ŁŁ
Ł Ų³Ų£Ł ŲØŲ§ŁŁŁ ŁŲ£Ų¹Ų·ŁŁ، ŁŁ
Ł Ų£ŲŖŁ Ų„ŁŁŁŁ
Ł
Ų¹Ų±ŁŁŲ§ً ŁŁŲ§ŁŲ¦ŁŁ، ŁŲ„Ł ŁŁ
ŲŖŲ¬ŲÆŁŲ§، ŁŲ§ŲÆŲ¹ŁŲ§ ŁŁ، ŲŲŖŁ ŁŲ¹ŁŁ
Ų£Ł ŁŲÆ ŁŲ§ŁŲ£ŲŖŁ
ŁŁ
“Siapa
yang memohon perlindungan dengan mengatasnamakan Allah , maka
lindungilah dia. Dan siapa yang meminta dengan mengatasnamakan Allah,
maka berilah ia. Dan siapa yang berbuat baik kepadamu, balaslah
kebaikannya. Jika anda tidak mampu, maka doakanlah dia sampai dia tahu
bahwa kalian telah memberinya yang setimpal.”
(Shahih) Ash Shahihah (254): [Abu Dawud: 9-Kitab Az Zakah, 38-Bab ‘Athiyatu Man Sa-ala billah].
Siapa yang Tidak Mampu Membalas Kebaikan Orang Lain Hendaklah Dia Mendo’akan Kebaikan Bagi Orang Tersebut
Dari
Anas, ia berkata, “Kaum Muhajirin berkata, "Wahai rasulullah! Apakah
kaum Anshar telah memborong seluruh pahala [atas kebaikan yang mereka
berikan kepada kami]?”
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak. Selama kalian
mendo’akan kebaikan kepada mereka dan kalian memuji atas kebaikan yang
mereka berikan.”
(Shahih)
At Ta’liq Ar Raghib: (2/56): [Abu Dawud: 40-Kitab Al Adab, 11-Bab Fii
Syukril Ma’ruf. Tirmidzi: 35-Kitab Al Qiyamah, 44-Bab Haddatsana Al
Husain ibnul Hasan].
Seorang yang Tidak Mensyukuri (Berterima Kasih pada) Manusia Belum Merealisasikan Syukur pada Allah
Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
ŁŲ§َ ŁَŲ“ْŁُŲ±ُ Ų§ŁŁŁَ Ł
َŁْ ŁŲ§َ ŁَŲ“ْŁُŲ±ُ Ų§ŁŁَّŲ§Ų³َ
”Seorang
belum merealisasikan rasa syukur kepada Allah selama ia tidak mampu
bersyukur (berterimakasih) atas kebaikan orang lain terhadap dirinya.”
(Shahih) Ash Shahihah (416)
Alhamdulillahilladzi
bi ni’matihi tatimmush sholihaat. Wa shallallahu ‘ala nabiyyina
Muhammad wa ‘ala wa alihi wa shohbihi wa sallam.
Sumber: http://tokonurulmusthofa.blogspot.com/2011/12/membalas-kebaikan-orang-lain.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar